laa tahzan innallaha ma'aanaa

Sabtu, 06 Agustus 2011

Cinta seputih kertas part 2

Para pengendara motor maupun mobil pun mulai berbalik arah.aku masih sabar menunggu 2 jam masih merayap,aku pun perlahan melewati tempat kejadian,aku melihat ceceran darah segar masih ada d tepi kanan jalan.aku seketika terngiang saat kejadian 10 tahun lalu di sungai itu,yang mana kepalaku berlumuran darah,tak lama kepalaku pusing sekali,jalanan menjadi tak karuan di benakku, sekelebat masa lalu kecelakaan itu serentak berpadu menghantam pikiran ku, “Tiiiiiiiiiiiiinnnnn...” “dubrak...” “Astaghfirullah,aku menabrak pengendara sepeda kumbang itu”.seketika aku keluar dan menghampiri nya,”Maaf mas saya ngak sengaja,tadi saya pusing sekali,ada yang luka?atau patah tulang?”..lelaki itu pun berbalik melihat ke arahku..”Iq,iqbql ya ampun ini beneran kamu bal?”..lelaki itu memegang lengan ku dan ku bantu ia untuk berdiri.” Galih,hey pa kabar nih,ya ampun dah lama banget ya lih,oiya kamu ngak apa-apa kan?”..”Santai bro,ngak apa-apa ko,Cuma pegel-pegel aja nih.keren banget deh gaya mu sekarang,cakep banget deh bal,kayak artist syapa tuh namanya baunista baunista tu “..”haha ,christian Bautista maksud nya”..”iya deh apa aja bal,pokonya kamu ganteng banget deh bal sekarang,beda banget ama dulu,pendek,item,criwil,hidup lagi,hehe”.
Kami bercakap terlalu seru sampai tidak menyadari hari sudah gelap.Aku meminta alamat Galih,ternyata tidak jauh dari hotelku.Aku sudah punya planning untuk meneliti tanaman musiman di areal pertanian desa ini,biar ngak nyasar aku ajak Galih untuk menemaniku.Sesaat setelah sang surya memasuki celah jendela kamarku,aku telah bersiap dengan segala peralatan yang ku butuhkan untuk pengamatan kali ini.Galih pun telah menunggu di gazebo mini di belakang hotel.Kami pun mulai berjalan menyusuri jalan-jalan setapak di tengah areal pertanian.Sambil memulai observasi,Galih bercerita tentang kehidupan baru nya yang selalu bergelut dengan berbagai mesin besar super canggih untuk mengolah berbagai hasil pertanian.Satu jam berlalu,sudah banyak tercoret dalam lembarku sebagai hasil observasi ini.Tak lama Galih mengajakku untuk menemui tempat favorit kami dulu saat bermain pasir,ia menunjukan suatu hewan unik padaku,..undur-undur,nama hewan munggil yang selalu mundur ke dalam pasir mungkin di ambil dari gaya hidup nya itu,pikirku singkat.Karena mengamatinya yang mundur-mundur,aku jadi agak refleks jalan mundur,seketika “Bumpt”.Seorang terjatuh ke lumpur sawah akibat ulah ku yang mundur itu. “Arrrggghh,huft”.Aku mencoba menolong seorang gadis berjilbab sebahu itu ,”Ngak saya bisa bangun sendiri,”seru gadis itu.Baju kuning cerah nya basah kotor bercampur lumpur.Gadis itu menatapku dengan sinis,..”Apa?,..kamu lagi?mau kamu tuh apa sih,punya salah apa aku sama kamu?” gadis itu mulai sedikit marah.”Yampun kamu kan perempuan yang di perpus waktu itu kan?eiyy kita ketemu lagi,im very sorry about that,ais,aku tadi ngak sengaja”..”Ya kamu juga bilang waktu di perpus itu ngak sengaja kan?”..sambil ngedumel ia lari ke arah barat.”Dasar cewek aneh,setiap pergi pasti ada aja barang-barang nya ketinggalan,”..gumamku.kali ini tas tangan milik nya tertinggal di bawah pohon dekat kejadian tadi,..aku binggung mau mengembalikan nya kemana,akhirnya dengan perlahan aku buka isi tas kecil itu,siapa tau ada tanda penggenal gadis itu,”yap aku dapatkan kartu nama miliknya”.ternyata ia tinggal dekat dengan tempat Galih tinggal."Kau kenal gadis itu bal?" seru Galih,."ya cuma kenal nama gara-gara ngak sengaja ketemu aja,haha"..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar